TEKNIS BUDIDAYA KACANG PANJANG DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA

Posted by NASA SURABAYA Senin, 23 Oktober 2017 0 komentar
BUDIDAYA KACANG PANJANG


SYARAT PERTUMBUHAN
  • Tanaman tumbuh baik pada lahan latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5 - 6,5. Suhu antara (20-30) drajat celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl. 
PEMBIBITAN
  • Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut : penampilan bernas / kusam, daya kecambah tinggi diatas 85%, tidak rusak / cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. 
  • Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan. 
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
  • Bersihkan lahan dari rumput - rumput liar, dicangkul / dibajak hingga tanah menjadi gembur.
  • Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
  • Lakukan pengapuran jika pH  tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
  • Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis kurang lebih 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2 (10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA, cara penggunaannya sebagai berikut :
  1. Alternatif I : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc Larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  2. Alternatif II : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sdm SUPERNASA untuk menyiram 10 meter bedengan.

TEKNIK PENANAMAN 

  • Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20x50 cm, 40x60 cm, 30x40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20x40 cm dan 30x60 cm. 
  • Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau / awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai. 
  • Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 10-15 menit lalu tiriskan.
  • Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis / abu dapur.

PENYULAMAN

  • Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. 

PENYIANGAN

  • Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liat /  membersihkan dengan alat kored. 

PEMANGKASAN / PEREMPELAN

Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga. 


PEMUPUKAN
Dosis pupuk makro sebagai berikut :

Catatan : atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di lubang pupuk yang terletak di kiri - kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis kurang lebih 2 tutup/10 liter air).
PENGAIRAN 
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim. 

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT

  • a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon). Gejala : terdapat bintik - bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian : dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang - kacangan dan pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
  • b. Kutu Daun (Aphis Cracivora Koch). Gejala : pertumbuhan terlambat karena hama menghisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian : dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang - kacangan dan pencegahan : semprot Natural BVR dan PENTANA + AERO 810.
  • c. Ulat grayak (Spodoptera Litura F.). Gejala : daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian : dengan kultur teknis, rotasi tanaman, tanam serempak. Pencegahan : semprot Natural VITURA.
  • d. Penggerek biji (Callosobruchus Maculatus L). Gejala : biji dirusak berlubang - lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian : dengan membersihkan dan memusnahkan sisa - sisa tanaman tempat persembunyian hama . Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10cc/kg biji.
  • e. Ulat Bulu (Maruca Testualis). Gejala : larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudia memakan polong. Pengendalian : dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa - sisa tanaman. Pencegahan dengan PESTONA.
  • f. Penyakit Antraknose (Jamur Colletotricum Lindemuthianum). Gejala : serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecambah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian : dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput - rumput dari sekitar tanaman. 
  • g. Penyakit Mozaik (Virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). Gejala : pada daun - daun muda terdapat gambaran mosaik yag warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengedalian : gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vektor kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. 
  • h. Penyakit Sapu (Virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus). Gejala : pertumbuhan tanaman terhambat, ruas - ruas (buku - buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian : sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
  • i. Layu Bakteri (Pseudomonas Solanacearum). Gejala  : tanaman mendadak layu dan serangan  berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian : dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase, dan mencabut tanaman yang mati dan pencegahan : gunakan Natural GLIO sebelum tanam.

PANEN DAN PASCA PANEN

  • Ciri - ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji - bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5 - 4 bulan. 
  • Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tankai buah dengan pisau tajam. 
  • Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang panjang diikatkan dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.

informasi pemesanan HP / WA : 081234564177 
site www.agenptnasa.com

       www.nasasurabaya.com


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA KACANG PANJANG DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA
Ditulis oleh NASA SURABAYA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://www.nasasurabaya.com/2017/10/teknis-budidaya-kacang-panjang_23.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Buat Email | Copyright of STOCKIST NASA SURABAYA L.1257.