BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL.

Posted by NASA SURABAYA Jumat, 24 November 2017 8 komentar
Lele merupakan salah satu ikan dengan nilai ekonomis tinggi yang mudah pembudidayaannya. Selain itu, lele sangat digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi sehingga budidaya ikan lele merupakan salah satu pilihan bisnis yang cukup menjanjikan. Di indonesia sendiri terdapat beberapa spesies lele, seperti lele sangkuriang, lele dumbo, dan lele lokal. Hal yang diperhatikan dalam budidaya lele adalah kolam dan pakan yang cukup. Saat ini juga mulai dikenal teknik budidaya lele dengan mengunakan kolam terpal. Bahkan sudah banyak yang sukses menjalankan peternakan lele di kolam dari terpal ini.


Kelebihan dalam menggunakan kolam terpal ini adalah:

- Tidak memerlukan lahan yang luas.
- Lebih flexibel (kolam dapat dipindah).
- Perawatan kolam lebih mudah.
- Biaya pembuatan dapat diminimalisir.
- Lele hasil budidaya tidak berbau lumpur.

Berikut ini tahapan budidaya lele menggunakan kolam terpal.

1. Pembuatan kolam terpal

  • Pilih terpal yang kuat dan tebal untuk menahan tekanan air. Ukuran terpal disesuaikan dengan besar lahan yang akan gunakan untuk budidaya. Umumnya 2x4 m atau 3x4 m dengan kedalaman sekitar 0,5 m.
  • Siapkan bambu untuk kerangka kolam, usahakan bentuk kerangka cukup kokoh. Agar tidak rusak atau roboh ketika dimasuki air. Untuk dasar dan dinding kolam dapat anda tambahkan papan kayu biar kuat.
  • Taruh terpal di atasnya dan ikat dengan kuat.

2. Pemilihan tipe budidaya ikan Lele

Tentukan tujuan pembudidayaan nantinya, yaitu untuk anakan atau untuk konsumsi. Budidaya anakan lele maksudnya adalah untuk diambil anakan lele semata, tujuanya untuk dijual dalam bentuk bibit anakan lele. Umur anakan ini antara 1-2 bulan. Sedangkan lele konsumsi adalah lele yang ditujukan untuk konsumsi dan sudah berumur 4 bulan atau sudah masuk ukuran siap dijual ke pasar. Anda dapat memilih salah satu atau keduanya. Apabila memilih keduanya, Anda tidak perlu membeli bibit lagi pada pembudidaya ikan lele lainnya.

3. Perawatan ikan Lele

Sebelum bibit dimasukan ke kolam, sebaiknya kolam diisi dengan air terlebih dahulu sehingga membuat agar air kaya akan plankton. Caranya adalah dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi ke dalam air secukupnya, kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang. Selanjutnya masukkan bibit sejumlah 200 ekor anakan ikan lele tiap meter persegi

Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi, dengan kondisi air yang tidak diganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau. Hal ini akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-30% air di kolam dan menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali, artinya bukan mengganti semua air.

Perhatikan juga mengenai makanan, jika Anda terlambat memberi makan atau jumlah makanan berkurang, ikan lele dapat memakan ikan lele lain yang ada di dalam satu kolam. Hal ini disebabkan sifat kanibalisme ikan lele. Berikan makanan ikan lele atau pelet dua kali sehari secukupnya. Jika ingin hemat, Anda dapat mencampurnya dengan bangkai ayam atau jeroan ayam. Kedua pakan alternatif itu dapat diperoleh di peternakan atau tempat pemotongan ayam yang bisa didapatkan secara cuma–cuma. Jika pun harus membayar, harganya juga sangat murah. Selain itu, lele bisa disuplai dengan makanan alami, seperti bekicot, kerang, keong emas, rayap, dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alternatif ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan gizi lele.

Selanjutnya untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan Lele agar tidak mudah terserang penyakit maka berikanlah produk suplemen VITERNA Plus yang mengandung vitamin dan mineral lengkap serta beberapa protein. Dimana penggunaannya dengan dosis 1 tutup botol Viterna Plus dicampur 1 liter air dicampur per 3 – 5 kg pelet atau pakan ikan setiap hari 2 kali pada pemberian pakan pagi dan sore.

Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam, seleksi dan pemisahan harus dilakukan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan lele tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Pemisahan lele yang terlambat tumbuh bertujuan agar tidak kalah bersaing untuk mendapatkan makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar.

Semoga tips di atas bermanfaat dan Anda bisa berhasil dan sukses budidaya ikan lele.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL.
Ditulis oleh NASA SURABAYA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://www.nasasurabaya.com/2017/11/budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

8 komentar:

Unknown mengatakan...

cara mengatasi penyakit karena jamur pada ikan air tawar bagaimana ya ? tolong solusinya dong sista

NASA SURABAYA mengatakan...

penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan dan insektisida. pemberian TON baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan jamur di air kolam.

Unknown mengatakan...

gimana cara mengatasi kanibal yg sering terjadi pada ikan lele sist?

NASA SURABAYA mengatakan...

penyebab kanibal pada lele ada 2 hal yaitu pakan yang kurang atau padat tebar yang terlalu tinggi. untuk mengatasi harus disesuaikan dengan penyebabnya. jika kurang pakan ya maka pakan harus ditambah smpai maksimal 2,5% dari berat badan per hari. atau dengan mudahnya dapat melihat respon ikan terhadap pakan yang kita tebarkan. jika terlalu padat (lebih dari 150 ekor /mtr2) maka harus dikurangi dengan menempatkan lele yang berukuran sama

Unknown mengatakan...

berapa kepadatan kolam ikan lele yang ideal??

NASA SURABAYA mengatakan...

kepadatan tebar lele yang ideal sebenarnya bervariasi antara 100-150 ekor per meter persegi

Unknown mengatakan...

budidaya lele pada tahap apa yang menguntungkan ??

NASA SURABAYA mengatakan...

budidaya lele dapat digolongkan menjadi beberapa tahap yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan, dan tahap pembesaran yang masing-masing mempunyai resiko dan keuntungan sendiri. tahap pembenihan mempunyai resiko dan tingkat kesulitan yang besar namun juga menjajikan keuntungan yang besar pula. tahap pendederan punya resiko dan kesulitan sedang, namun keuntungannya juga sedang-sedang saja. tahap pembesaran punya kesulitan dan yang besar namun tingkat keuntungan relatif kecil.

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Buat Email | Copyright of STOCKIST NASA SURABAYA L.1257.