SUKSES BUDIDAYA IKAN GABUS

Posted by NASA SURABAYA Jumat, 24 November 2017 0 komentar
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan asli Indonesia yang habitat aslinya di rawa, waduk, hingga sungai-sungai. Ikan gabus mempunyai rasa yang lezat jika dikonsumsi. Jumlah produksi ikan gabus di Indonesia masih rendah, oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan budidaya ikan gabus.

Ikan gabus mempunyai kelebihan dalam proses pemijahannya, kita hanya perlu melakukan pemijahan alami, meskipun jika kita mau, bisa dilakukan pemijahan buatan. Ikan gabus biasanya melakukan pemijahan ketika musim penghujan sekitar bulan Oktober sampai November. Cara budidaya ikan gabus, yaitu sebagai berikut:

1. Membedakan jantan dan betina
Cara membedakan jantan dan betina bisa dengan cara melihat fisik ikan gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong dengan warna tubuhnya cukup gelap, lubang pada kelamin memerah, serta jika diurut akan mengeluarkan cairan benih. Sedangkan ciri-ciri untuk betina, yaitu memiliki kepala yang agak membulat dengan warna tubuhnya cukup terang, bentuk perutnya sedikit besar dan cenderung agak lembek jika dipegang, apabila Anda urut akan mengeluarkan telur. Sebaiknya untuk indukan jantan bobotnya harus mencapai 1 kg.

2. Proses pemijahan ikan gabusSiapkan fiberglass atau bak beton untuk melakukan pemijahan. Ukuran bak beton, yaitu 5x3x1 meter kemudian keringkan selama 3-4 hari. Kemudian isi bak beton dengan volume air setinggi 50 cm serta biarkan air mengalir pada waktu pemijahan berlangsung. Anda bisa menutupi bak kolam dengan tanaman eceng gondok untuk membantu perangsangan pemijahan. Masukkan 30 indukan jantan dan 30 indukan betina ke dalam bak, lalu biarkan proses pemijahan berlangsung. Selama proses pemijahan, kontrol kolam setiap hari. Apabila telur sudah menetas maka akan segera mengapung di permukaan kolam. Setelah bertelur, segera ambil dengan menggunakan sekupnet halus. Telur sudah siap untuk ditetaskan. Indukan betina bisa menghasilkan telur mencapai 10.000 – 11.000 butir telur.

3. Proses penetasan telur


Proses penetasan dapat dilakukan di dalam akuarium untuk memudahkan mengontrol kondisi telur. Siapkan akuarium berukuran 60x40x40 cm, biarkan dalam kondisi kering selama 2 hari. Lalu, isi air dengan ketinggian sekitar 40 cm. Di dalam akuarium pasang 2 titik aerasi kemudian nyalakan selama proses penetasan telur, pasang juga alat pemanas hingga air mencapai suhu 28°C. Masukkan telur ikan gabus dengan kepadatan ± 4-6 butir per cm² lalu biarkan sampai menetas. Pada umumnya telur sampai menetas memerlukan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan pakan karena masih mempunyai cadangan makanan.

4. Pemeliharaan larva ikan gabus

Masa pemeliharaan larva ikan gabus dimulai dari 2 hari setelah menetas sampai berusia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 ekor larva per 1 liter air. Larva ikan gabus yang berusia 2 hari sebaiknya diberi makanan seperti naupli artemia, yang bisa diberikan 3x sehari. Larva ikan gabus yang berusia 5 hari diberikan pakan tambahan daphnia 3x sehari atau secukupnya. Jaga kualitas air dengan melakukan penyiponan, yaitu membuang kotoran serta sisa-sisa pakan lalu diganti menggunakan air baru sekitar 50%. Proses penyiponan bisa dilakukan paling tidak 3 hari sekali atau tergantung pada kondisi air.

5. Proses pendederan

Proses pendederan ikan gabus dilaksanakan pada kolam tanah, yaitu dengan cara:

  1. Lakukan proses pengeringan kolam tanah (ukuran 200 m²) selama ± 5 hari;
  2. Bersihkan kolam jika ada gulma yang mengganggu;
  3. Buatkan kemalir dengan ukuran lebar 40 cm serta tinggi 10 cm;
  4. Ratakan tanah pada dasar kolam;
  5. Tebarkan kotoran ayam/puyuh pada dasar kolam dengan kisaran 5-7 karung;
  6. Isi kolam dengan air setinggi 40 cm kemudian rendam ± 5 hari;
  7. Tebarkan 4000 ekor larva ikan gabus ketika pagi hari;
  8. Setelah mencapai 2 hari, berikan 1-2 kg pelet; Selanjutnya untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan Gabus agar tidak mudah terserang penyakit maka berikanlah produk suplemen VITERNA Plus yang mengandung vitamin dan mineral lengkap serta beberapa protein. Dimana penggunaannya dengan dosis 1 tutup botol Viterna Plus dicampur 1 liter air dicampur per 3 – 5 kg pelet atau pakan ikan setiap hari 2 kali pada pemberian pakan pagi dan sore.
  9. Panen benih bisa dilakukan apabila usia larva ikan gabus mencapai 3 minggu.

Kini, Anda bisa mulai mencoba budidaya ikan gabus secara sederhana. Semoga bisa bermanfaat. Salam sukses.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: SUKSES BUDIDAYA IKAN GABUS
Ditulis oleh NASA SURABAYA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://www.nasasurabaya.com/2017/11/sukses-budidaya-ikan-gabus.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Buat Email | Copyright of STOCKIST NASA SURABAYA L.1257.