TEKNIS BUDIDAYA KAKAO DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA

Posted by NASA SURABAYA Jumat, 03 November 2017 0 komentar
I. Persiapan Benih / Bibit
II. Media Bibit
  • Pukan (pupuk kandang) / Kompos matang = 25-50 kg + GLIO diamkan 1-2 minggu dan siap digunakan sebagai campuran media pembibitan dengan perbandingan tanah subur : (pukan + GLIO) : pasir yaitu 2 : 1 : 1.
III. Pemupukan Bibit
Tabel pemupukan tanaman kakao
Pemupukan : Harus memperhatikan kebutuhan tanaman secara dosis, jenis, waktu, dan sasaran untuk kelestarian tanaman budidaya.
IV. PENANAMAN
  1. Tanam bibit dengan membuka kantong plastik (bola tanah jangan smapai pecah).
  2. Taburkan pupuk kandang yang sudah diperam dengan GLIO kurang lebih 10 hari sebagai campuran media untuk menimbun bibit.
V. PEMELIHARAAN

Pemangkasan : Penting dilakukan dalam budidaya tanaman kakao untuk perawatan dan kontinuitas produksi, tetapi harus memperhatikan kondisi pertumbuhan tanaman. 
Jangan melakukan pemangkasan wiwilan selagi tanaman kakao sedang berbunga atau berbuah kecil karena dapat menyebabkan kering dan rontok. 
POP SUPERNASA : jangan diberikan sampai dengan umur 2,5 tahun dengan interval 2-3 bulan sekali.
POWER NUTRITION : diberikan setelah umur 2,5 tahun interval 2-3 bulan sekali. 
VI. PANEN
Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu. Buah yang dipetik umur 5,5 - 6 bulan dari berbunga, warna kuning atau merah. 
VII. PENGOLAHAN HASIL
  • Fermentasi, tahap awal pengolahan biji kakao terkait kualitas hasil. Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji, dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak. 
  • Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasikan dikeringkan agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-70 derajat celcius (60-100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6%.
  • Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3% kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3% dan bebas kotoran.
VIII. HAMA & PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO
Penyakit Kakao
  1. Peyakit busuk buah disebabkan oleh Phintopthora Palmivora, pencegahan semprot Natural GLIO + POC NASA
  2. Penyakit jamur upas disebabkan oleh Corticium Salmonicolor : kurangi kelembaban, kerok dan pencegahan : oleskan batang / ranting dengan Natural GLIO + Hormonik.
  3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. Arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung, dan gugur. Pencegahan sejak awal dengan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang matang.
  4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes Lamaoensis atau Phellinus Lamaoensis. Pencegahan dengan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang matang.
  5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora Cafeicola Berk et Cooke Pencegahan dengan Natural GLIO.
  6. Penyakit mati ujung pada ranting. Penyebabnya Rhizoctonia. Pencegahan sejak awal gunakan Natural GLIO.
Hama Kakao

  1. Ulat Kilan (Hyposidea infixaria; famili:Geometridae) menyerang pada umur 2-4 bulan. Pencegahan dengan PESTONA.
  2. Ulat jaran / kuda (Dasychira inclusa, Famili:Limanthriidae). Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles Mendosa dan Carcelia spp. Semprot PESTONA.
  3. Parasa Lepida dan Ploneta diducta  (Ulat srengenge) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting, dan daun muda. Pencegahan gunakan PESTONA.
  4. Kutu-kutuan (Pseudococcus Lilancinus) menyerang pada pangkal buah, buah yang masih kecil. Pengendalian tanaman dipangkas lalu dibakar, dengan musuh alami predator: Scymus sp. , semut hitam, parasit Coccophagus Pseudococci, BVR, atau PESTONA.
  5. Helopeltis Antoni, menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya kedalam buah yang masih muda, tunas, dan pucuk daun muda. Pengendalian dengan PESTONA dosis 5-10 cc/liter (pada buah terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.
  6. Cacao Mot (ngengat buah) Acrocercops Cranerella (famili : Lithocolletidae). Serangan pada buah muda. Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut hitam dan semprot dengan jamur antagonis Beauvaria Bassiana (BVR) dan PESTONA.
  7. Penyakit buah busuk (Phytopthora Palmivora), gejala serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati. Pengendalian : membuang buah terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan GLIO.
  8. Jamur Upas (Upasia Salmonicolor), menyerang batang dan cabang. Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan GLIO + HORMONIK, pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong lalu dibakar.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO 810, dosis kurang lebih 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

informasi pemesanan HP / WA : 081234564177 
site www.agenptnasa.com

       www.nasasurabaya.com


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA KAKAO DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA
Ditulis oleh NASA SURABAYA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://www.nasasurabaya.com/2017/11/teknis-budidaya-kakao.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Buat Email | Copyright of STOCKIST NASA SURABAYA L.1257.